Kuning pertanda keikhlasan, keikhlasan berarti
menerima dengan lapang dada apa yang didapatkan sebagai wujud bersyukur tapi
tentunya selalu berusaha dan berdoa untuk mendapatkan apa yang lebih dari yang
didapat hari ini. Inilah kehidupan yang heterogen dengan berbagai macam
problematika yang siap menerjang. Ibarat deraian air sungai yang mengalir
menuju hilir, namun tetap saja ada batu yang menjadi penghalang. Seperti itulah
filosofi ber-IPM bagi kader di PC IPM Bori’matangkasa.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang sampai saat ini
berusia 58 tahun. Ibarat usia manusia, maka sudah banyak pengalaman hidup yang
dirasakan. Namun di siis lain ada banyak masalah yang menerjang jika tidak
diantisipasi. Untuk itu, militansi kader menjadi tameng yang kokoh yang menjadi
problem solving dari tiap dinamika di
Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Bukan lagi menjadi rahasia umum, Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Bori’matangkasa menjadi trending
topic di awal kemunculannya di pertengahan tahun 2011. Bagaimana tidak?
Cabang yang baru muncul ternyata track
record yang menawang. IPM Bori’matangkasa hadir dengan berbagai event kerennya yang tentunya sangat
memopang eksistensi cabang bori’matangkasa. Belum lagi kejuaraan di Tingkat
Daerah semakin meyakinkan khayalak ramai bahwa IPM Bori’matangkasa menjadi buah
bibir di berbagai cabang. Terbukti di PKP I PD IPM Gowa mampu menjadi juara
umum 2. Padahal usia IPM Bori’matangkasa saat ini masihlah seumur jagung.
Spirit tersebut semakin menular ke generasinya
yang disebut dengan “Bori’matangkasaers”. Generasi Bori’matangkasaers terkenal
dengan pendiriannya yang konsisten dan kokoh, bekerja keras, cerdas dan
berpikir kritis, dan tentunya humble.
Itulah mungkin yang menjadi alasan mengapa di tiap-tiap kegiatan IPM
Bori’matangkasa selalu out of the Box.
Bori’matangkasaers selalu ingin tampil beda dan menarik, tapi tentinya
inovatif.
Periode kepemimpinan itu tetaplah berjalan.
Dinamika ber-IPM makin memanas dengan timbulnya banyak masalah baik di internal
maupun secara eksternal. Namun, bukan IPM Bori’matangkasa namanya kalau tak
bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Ibarat duri yang menusuk salah satu
bagian tubuh, maka semua akan merasakan sakit dan tentunya berusaha untuk
menyembuhkannya. Begitu pula di IPM Bori’matangkasa.
Musycab V menjadi momentum perubahan dan
regenerasi Bori’matangkasaers (Versi 5.0). Sekali lagi ditekankan bahwa, IPM
Bori’matangkasa tetaplah kuning. Kuning tersebut tetaplah terjaga. Bukan hanya
sebagai warna dari apa yang kami pakai, namun jiwa kami berjiwa kuning.
Maknanya kuning secara makna warnanya. Kami ingin ikhlas dalam berorganisasi.
Kami anggap keikhlasan adalah kunci segala-galanya. IPM merupakan wadah
kepemimpinan sekaligus amanah ummat. Semoga warna kuning yang dipajangkan untuk
IPM Bori’matangkasa tetaplah membara di hati para kadernya yang militan.